Pemimpin
... Renungan Pagi: Pesta Tahta St. Petrus. Jika dirimu pantas utk memimpin, pasti dirimu akan dipilih, meskipun dirimu tidak sempurna. Dan Tuhan tidak harus menunggumu sampai dirimu itu menjadi pribadi yg sempurna.
Sebagai pemimpin, Paus Pertama, Santo Petrus tidaklah sempurna, tetapi, ingat, dia dipilih Tuhan utk memimpin GerejaNya. Dan memang ia mempunyai kualitas itu. Kualitas utk menggembalakan umatNya.
Ini pengalaman yg dimiliki oleh Santo Petrus: 1. Dasar imannya kuat. Ia telah menyebut Tuhan Yesus sebagai Mesias., 2. Saat orang lain pergi meninggalkan Tuhan Yesus, sesudah mendengarkan kotbah tentang Roti yg hidup, Petrus tetap setia dan memilih utk tinggal bersama dgn Dia., 3. Ia rendah hati. Ia sadar sebagai seorang pendosa. Ia pernah menyangkal Yesus 3x, tetapi ia mau bertobat, mau mengubah hidupnya, dan mau hidup secara baru.
Sikap-sikap di atas meyakinkan hatinya Tuhan. Tuhan tentu tidak salah memilih. Dia tahu rekam jejaknya Petrus. Saat Tuhan mempercayakan sesuatu, tidak harus menunggunya menjadi sempurna.
Lihat perjalanan Gereja hingga saat ini, tetap bersaksi. Dan Gereja dipimpin oleh orang-orang yg "tidak menunggu harus sempurna" (malah buanyak dosanya). Memang sejarah Gereja pernah "gelap, berlumur dosa dan penuh dgn rebutan kuasa". Hebatnya, selalu ada pembaharuan, pertobatan dan hidup baru, angin baru yg segar dalam Gereja, sehingga Gereja tetap bertahan.
Refleksi utk kita. Ini pointnya: utk mengenal Tuhan, tidak usah menunggu dirimu menjadi "sempurna" dulu. Juga saat diminta utk melayani, jangan menunggu sampai "sempurna" dulu. Juga saat diminta utk bersaksi, jangan menunggu sampai "sempurna" dulu.
Yg penting, kita sadar bahwa Tuhan yg memilih, bukan kita yg berambisi. Yg penting kita merasa bahwa Tuhan yg menentukan, bukan kita yg memutuskan. Yg penting kita tahu bahwa Tuhan yg mengaturnya, bukan kita yg haus kuasa (melanjutkan refleksi hari kemarin). Yg penting kita sadar bahwa semua itu untuk tugas pelayanan, bukan utk membanggakan atau menampilkan "kekuasaan".
Tidak usah "berebut", karena akan tiba saatnya "waktu itu akan tiba". Dan pilihannnya bisa diberikan kepada pribadi yg tidak harus menunggu "dia-mereka menjadi sempurna". Yg bisa menyempurnakan hidup kita adalah jika kita selalu punya iman dan percaya. Dan kita terus memeliharanya sampai di ujung peziarahan kita di dunia ini.
Dan aku sendiri, sebagai pelayanNya selalu memilih sikap hidup yg pasrah. Kira-kira kemana Tuhan akan memilihku, maka aku akan selalu siap, sebab aku telah punya iman dan terus memeliharanya. Mau jadi apa aku kelak? "God really Knows!" Amin ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung :D
Sukses selalu dan Salam Hormat :)
*)